10 Juli 2009

Tuhan Palsu

Hmmmm......sepertinya kok mengada-ada saja. Tidak......saya tidak mengada-ada tapi yang ingin saya sampaikan disini adalah obsesi yang selalu membayangi saya setiap hari. Bahkan kalau hal ini tidak saya ekspresikan ke dalam blog saya ini, saya khawatir justru akan menjadi beban dalam pikiran saya dan akan terus mengganggu aktivitas saya sehari-hari. Setelah saya ungkapkan apa yang ada di benak saya ini, saya berharap semoga beban pikiran saya berkurang dan saya bisa berkonsentrasi memikirkan hal-hal lain yang bermanfaat, walaupun saya yakin, banyak orang yang tidak sepaham dengan saya. Meskipun begitu, saya harus tetap menyampaikannya kepada bangsa blogger, supaya ada kritik bagi konco blogger yang tidak sepaham dan ada manfaat bagi konco blogger yang bisa memakluminya.

Tuhan..........ya tuhan......pasti setiap orang mau meyakini bahwa Tuhan itu ada. Yang menjadi masalah kan kira-kira tuhan itu seperti apa. Tuhan itu seperti apa memang tidak mungkin ada orang yang bisa tahu. Dengan logika dasar saja hal itu sudah dapat ditebak, bahwa setiap barang yang dibuat, maka dia pasti tidak tahu siapa yang membuat. Bahwa setiap yang diciptakan, dia pasti tidak akan bisa tahu siapa yang menciptakan. Tetapi, meskipun Tuhan itu tidak bisa kita ketahui bagaimana wujudnya, tentu kita dapat merasakan akan keberadaanya. Karena keberadaan Tuhan itu sudah kita yakini, maka sekarang yang bisa kita lakukan hanyalah membuat kriteria atau kualifikasi saja. Apa dan bagaimana sih kualifikasi yang harus dipenuhi oleh Tuhan?

I. Tuhan harus tidak diskriminatif.
Kalau saya buatkan kriteria seperti ini, saya yakin bangsa blogger pasti sepakat dengan saya. Dan, tentu harapan saya, tidak hanya bangsa blogger saja yang sepakat. Mau saya, semua orang yang membaca postingan saya ini juga menyatakan kata sepakat. Sepakat bahwa Tuhan harus tidak diskriminatif. Kalau ada Tuhan yang diskriminatif, maka berarti itu Tuhan yang palsu.

Berikutnya, marilah kita buat kualifikasi yang lain lagi. Tetapi sebelumnya saya mohon maaf terlebih dahulu karena untuk kualifikasi yang kedua ini saya harus menundanya dulu. Insya'allah nati atau besok akan saya lanjutkan lagi.

2 komentar:

yosephs mengatakan...

tapi banyak yang tidak sadar menuhankan tuhan-tuhan palsu...
terima kasih, posting yang inspiratif

bentkerrent mengatakan...

terima kasih mas Yosephs