24 Juli 2009

Tuhan Palsu (bagian 2)

II. Tuhan harus "Tidak pernah Tidur apalagi Mati"
Kita semua pasti sudah saling mengetahui bahwa betapa besar tanggung jawab Tuhan terhadap keseimbangan alam semesta ini. Benda-benda yang ada di dalam alam semesta ini semuanya bergerak menurut kemauannya masing-masing, termasuk kita golongan manusia. Kemanapun benda-benda ini akan bergerak, tentu tidak ada yang bisa mengendalikannya. Dengan keadaan benda-benda yang seperti ini, yang bergaerak kesana kemari menurut kemauan masing-masing benda, tentunya memiliki potensi untuk saling berbenturan. Benturan antara dua buah kereta api saja sudah bisa mengakibatkan adanya korban jiwa yang tidak sedikit. Apalagi kalau yang berbenturan adalah antara dua buah planet yang besarnya amat sangat luar biasa. Tentu korban jiwa yang ditimbulkan akan menjadi lebih banyak lagi. Dan agar jangan sampai terjadi benturan antar benda-benda yang bergerak ini, pasti Tuhanlah yang menjaga dan mengendalikannya.
Disamping menjaga keseimbangan alam semesta ini, tentu masih banyak lagi pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh Tuhan. Oleh karenanya sangatlah tidak mungkin apabila Tuhan itu pernah tidur, apalagi mati. Kalau ada Tuhan yang tidur, apalagi mati, pastilah dia itu adalah Tuhan yang palsu. (Bersambung)

1 komentar:

Lamunadi mengatakan...

Sebelum tidur, tentu terasa ngantuk. Biasanya sih yg suka ngantuk itu Pak Ogah. Jadi kesimpulannya yg suka tidur adalah Pak Ogah. :) Ga nyambung ya...???
Selamat ber-ma'rifat.