30 Agustus 2009

Ulama Dan Kyai Palsu.

Menurut Rukun Iman, kita harus percaya kepada Allah. Menurut Rukun Iman pula kita harus percaya kepada Malaikat. Menurut Rukun Iman kita juga harus percaya kepada para Nabi. Mengapa? Karena Allah, Malaikat, dan para Nabi tidak ada yang bisa dipalsukan. Andaikata ada Nabi palsu, tentu akan dengan sangat mudah kita ketahui dan kita kenali. Apalagi Tuhan atau Malaikat palsu.

Menurut Rukun Iman pula, kita boleh tidak percaya kepada Ulama, Kyai, ataupun apalah namanya. Karena memang Ulama dan Kyai tidak termasuk kedalam Rukun Iman. Mengapa? Jawabannya tentu mudah sekali, yaitu karena kita tidak bisa membedakan mana Ulama yang palsu dan mana Kyai yang palsu. Setiap orang boleh saja berpenampilan seperti Ulama. Setiap orang sah sah saja mengatakan dirinya Ulama. Tetapi kita pun boleh saja dan sah sah saja apabila tidak mengakui dan memercainya.

Oleh karenanya, apabila anda tidak ingin terkecoh dengan penampilan sesorang. Apabila anda tidak ingin tertipu dengan pengakuan seseorang, maka renungkan dan hayatilah makna dari "Rukun Iman Hanya Enam". Apabila anda sudah benar-benar memahami dan menghayati Rukun Iman, insya'allah anda akan selamat dari kebohongan-kebohongan yang disampaikan oleh orang-orang yang menyaru sebagai Ulama ataupun Kyai.
Semoga artikel singkat ini bermanfaat bagi kita bersama, Amien.

2 komentar:

Juliawan mengatakan...

hmm kok bisa ya ada ulama palsu gt,hmm...sekarang uda banyak bermunculan nabi palsu ya ,hmm,lam kenal ya

Lamunadi mengatakan...

Ada juga peringatan dari Nabi SAW agar kita berhati-hati terhadap Ulama Jahat. Contoh yg mudah ulama jahat adalah ulama yg duduk di kekuasaan entah itu dpr dsb, mereka terlibat kasus korupsi dkk. Mereka menodai predikat mulia ulama dengan perbuatan maksiat berupa korupsi itu.

Salam.